Artikel

Pentingnya Mengetahui Jenis dan Ukuran Kertas  

Bismillahirrahmaanirrohiim 


Dalam dunia percetakan, kita tidak akan lepas yang namanya kertas, karena mayoritas order percetakan berbahan dasar kertas, Kemampuan Anda dalam mengenal berbagai jenis kertas serta ukurannya tentu akan sangat bermanfaat bagi kelancaran bisnis percetakan Anda, juga untuk menekan cost, selain itu juga akan meminimalisir kesalahan dalam proses order. Dalam dunia cetak, kesalahan yang kita anggap kecil terkadang dapat berakibat fatal akibatnya, Maksudnya gimana sich ? 


Contoh sederhannya begini, 

Misalkan Konsumen Anda ingin memesan kop surat perusahaan dengan spec bahan kertas HVS 80 gr ukuran Folio ( F4 ), sebanyak 5 rim, dengan harga jual Rp 100 ribu / rim. 

Permintaan kertasnya jelas, HVS 80 gr uk. F4. Ini akan menjadi masalah jikalau Anda salah dalam membeli kertas akibat ketidaktahuan Anda akan jenis dan ukuran kertas, misal lalu Anda beli kertas HVS 80 gr dengan ukuran A4, sepintas sama kertasnya, namun sesungguhnya ada perbedaan yang jauh sekali dari keduannya, yang pertama ukuran F4 yaitu 21.5 x 33 cm, sedang yang kedua 21 x 29.7 cm. Jadi cuma beda antara F dan A. 
Karena ukurannya beda maka kemungkinan konsumen Anda akan komplen, karena ukurannya tidak standar seperti yang diinginkan, artinya juga Anda harus cetak ulang ordernya, yang berarti Anda harus keluar uang lagi untuk penggantian kesalahan tersebut. 

Tapi relax aja bro, jangan karena takut salah lalu Anda mundur untuk mulai usaha percetakan. Kalau anda sudah baca artikel ini, lalu anda terapkan, serta lebih hati - hati, beres sudah urusan. Dan yang lebih penting jalani aja dulu, dapatkan ordernya lalu sambil proses ordernya Anda belajar mengenal jenis kertasnya. 

Jenis dan Ukuran kertas 

Sebetulnya jenis kertas dalam dunia percetakan itu banyak sekali, baik jenis kertas lokal ( buatan dalam negeri ) maupun kertas import ( dari luar ), saking banyaknya saya sendiri tidak tahu persis ada berapa jumlah pastinya. Tapi Tenang aja bro, untuk menjalankan bisnis ini kita tidak harus tahu semua jenis kertas tersebut. Cukup beberapa saja yang paling sering dipakai atau diorder oleh konsumen. 

Secara umum dan mudahnya jenis kertas yang paling banyak di pakai oleh konsumen dibagi menjadi 4 jenis 

1. Kertas jenis fancy 
Jenis kertas ini sering dipakai untuk untuk cetak undangan, piagam, sertifikat, serta cover buku. Kertas fancy ini ada beberapa jenis, beberapa yang masyhur yaitu kertas hammer, tuliv, concord, wangi hongkong, dahlia dll. Untuk membedakan jenis - jenis kertas ini bisa dilihat dari serat kertasnya. 

2. Kertas HVS 
Untuk jenis kertas ini tentu mudah bagi Anda untuk mengenalinya karena sudah familiar dalam keseharian kita, namun yang jelas jenis kertas ini ada berbagai gramatur ( ketebalan ) mulai 58, 60, 70, 80, 100 gr. Jenis kertas ini sering dipakai untuk cetak form, kop surat, arsip, buku dll. 

3. Kertas jenis NCR. 
Jenis kertas ini mengandung karbonis, dan umumnya terdiri dari minimal 2 ply, cirinya bila Anda menuliskan sesuatu pada bagian kertas yang paling atas maka tulisan tersebut akan tembus ke kertas yang dibawahnya karena mengandung karbon. 
Contoh penggunaan untuk nota atau faktur penjualan, form surat jalan, arsip - arsip perusahaan dll. 
Jenis NCR ini terdiri dari ply atas yang biasa disebut NCR TOP, ply tengah disebut NCR MIDDLE, ply bawah disebut NCR BOTTOM. 

4. Kertas BC ( Brief Card ) 
Jenis kertas ini banyak sekali digunakan, nama umumnya bisanya orang lebih mengenal dengan kertas manila. warnanya ada 5, merah, biru, kuning, hijau, putih. Biasa digunakan untuk undangan yang harga murah meriah, kartu stok perusahaan, buku gambar, kartu bayaran sekolah, serta form - form isian data untuk produksi.

Tahap-tahap Proses Percetakan Teknik Offset

 

Proses cetak dengan teknik offset pada dasarnya sama dengan proses cetak sablon, yaitu :
1. Tahap Pracetak (prepress)
- Membuat disain cetak (setting sendiri atau menggunakan jasa tukang      setting), misalnya kop surat, kartu undangan, dll.
- Selanjutnya disain tadi dibuat master (rekam master) ke tukang master.
- Jika mau dicetak dalam jumlah besar, disain tadi harus dibuat film (repro film) terlebih dahulu kemudian di-expose ke plat. Sebagai illustrasi, kalau kop surat mau dicetak 5 rim cukup menggunakan master, tapi kalau mau dicetak 10 rim ke atas, maka sebaiknya menggunakan plat. Kekuatan cetak master lebih kecil dari pada plat.

2. Tahap Produksi
Setelah disain dibuat master atau plat, proses selanjutnya masuk ke tahap produksi untuk diperbanyak. Jika belum memiliki mesin cetak sendiri, gunakan jasa percetakan (yang memiliki mesin cetak) yang bisa melayani ongkos cetak (istilahnya numpang cetak). Setiap percetakan yang memiliki mesin cetak biasanya melayani ongkos cetak. Gambarannya, untuk cetak 10 rim kop surat satu warna dikenakan biaya sekitar 25.000,- cukup murah.
Catatan : Disain/naskah cetakan dikoreksi kembali sebelum dicetak. Tinggalkan contoh cetakan atau naskah kepada tukang cetak untuk mengantisipasi kerusakan master.

3. Tahap finising
Pada tahap ini sama seperti pada proses cetak sablon.

TEKNOLOGI CTP
Teknologi CTP (Computer To Plate) adalah perkembangan teknologi dunia grafika yang menghemat atau mengurangi tahapan proses pracetak. Tidak hanya menghemat waktu, tapi juga menghemat biaya. Selama ini, jika kita ingin meng-ekspose naskah ke plat terlebih dahulu dibuat film. Dengan teknologi CTP, naskah atau disain tidak perlu dibuat film, cukup di-copy ke CD atau flashdisk kemudian langsung di-print menjadi plat melalui mesin print plat.
Walaupun teknologi ini terbilang baru, dari segi kualitas, teknologi ini tidak kalah bahkan lebih unggul dibandingkan dengan teknologi sebelumnya dengan tingkat kesalahan relatif lebih kecil. Koreksi naskah lebih detil dan mudah dibandingkan dengan menggunakan film. Ukuran platpun meliputi hampir semua jenis mesin cetak, Toko, GTO, Oliver, SOR-M, dll.
Copyright © 2016. PMDESAIN percetakan | Supported By : Undangan PM Desain | Gallery Pm_Furniture | Berkah Mebel Jepara |